Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : wulan

3 Hak Penerima Kuasa

Menurut Pasal 1792 KUH Perdata, pemberian kuasa adalah suatu persetujuan untuk memberikan kuasa kepada orang lain (penerima kuasa) untuk melaksanakan sesuatu atas nama pemberi kuasa.

Dalam praktiknya, setidaknya ada 3 hak penerima kuasa yang dapat dituangkan dalam suatu surat kuasa. Apa saja?

1. Hak Substitusi

Secara umum, hak substitusi merupakan hak penerima kuasa untuk menunjuk orang lain sebagai penggantinya, sebagaimana diatur dalam Pasal 1803 KUH Perdata.

Jika hak substitusi tidak dimuat dalam surat kuasa, maka penunjukan orang pengganti tersebut tidak sah.

2. Hak Honorarium

Pada dasarnya, menurut Pasal 1794 KUH Perdata, pemberian kuasa terjadi dengan cuma-cuma, kecuali diperjanjikan sebaliknya.

Jika upah tidak ditentukan dengan tegas, penerima kuasa tidak boleh meminta upah lebih daripada yang ditentukan dalam Pasal 411 KUH Perdata untuk wali. Maka, apabila terdapat fee untuk penerima kuasa, hal tersebut harus dicantumkan pada surat kuasa sebagai hak honorarium.

3. Hak Retensi

Hak retensi adalah hak penerima kuasa untuk menahan segala kepunyaan si pemberi kuasa yang berada di tangannya, sekian lamanya, hingga kepadanya dibayar lunas segala apa yang dapat dituntutnya sebagai akibat pemberian kuasa. Hal itu sebagaimana diatur dalam Pasal 1812 KUH Perdata.


#QADLawOffice #wulanwindiarti #lawyerperempuan #lawyerperempuandananak #lawyerbekasi #lawyer #pengacara #advokat #konsultanhukum #lawyerkekinian #dasarhukum #hukum #hukumindonesia #ylc #younglawyerscommittee #kuasa #hakpenerimakuasa #penerimakuasa